PENCEGAHAN KEBAKARAN
Pencegahan kebakaran adalah usaha
menyadari/mewaspadai akan faktor-faktor yang menjadi sebab munculnya atau
terjadinya kebakaran dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah kemungkinan
tersebut menjadi kenyataan. Pencegahan kebakaran membutuhkan suatu program
pendidikan dan pengawasan beserta pengawasan karyawan, suatu rencana
pemeliharaan yang cermat dan teratur atas bangunan dan kelengkapannya,
inspeksi/pemeriksaan, penyediaan dan penempatan yang baik dari peralatan
pemadam kebakaran termasuk memeliharanya baik segi siap-pakainya maupun dari
segi mudah dicapainya.
Pengenalan Kelas-Kelas Kebakaran
Kebakaran di Indonesia dibagi menjadi tiga kelas, yaitu:
Kelas A
Kebakaran di Indonesia dibagi menjadi tiga kelas, yaitu:
Kelas A
Kebakaran yang disebabkan oleh
benda-benda padat, misalnya kertas, kayu, plastik, karet, busa dan
lain-lainnya. Media pemadaman kebakaran untuk kelas ini berupa: air, pasir,
karung goni yang dibasahi, dan Alat Pemadam Kebakaran (APAR) atau racun api
tepung kimia kering.
Kelas B
Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda mudah terbakar berupa cairan, misalnya bensin, solar, minyak tanah, spirtus, alkohol dan lain-lainnya. Media pemadaman kebakaran untuk kelas ini berupa: pasir dan Alat Pemadam Kebakaran (APAR) atau racun api tepung kimia kering. Dilarang memakai air untuk jenis ini karena berat jenis air lebih berat dari pada berat jenis bahan di atas sehingga bila kita menggunakan air maka kebakaran akan melebar kemana-mana
Kelas C
Kebakaran yang disebabkan oleh listrik. Media pemadaman kebakaran untuk kelas ini berupa: Alat Pemadam Kebakaran (APAR) atau racun api tepung kimia kering. Matikan dulu sumber listrik agar kita aman dalam memadamkan kebakaran
Kelas B
Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda mudah terbakar berupa cairan, misalnya bensin, solar, minyak tanah, spirtus, alkohol dan lain-lainnya. Media pemadaman kebakaran untuk kelas ini berupa: pasir dan Alat Pemadam Kebakaran (APAR) atau racun api tepung kimia kering. Dilarang memakai air untuk jenis ini karena berat jenis air lebih berat dari pada berat jenis bahan di atas sehingga bila kita menggunakan air maka kebakaran akan melebar kemana-mana
Kelas C
Kebakaran yang disebabkan oleh listrik. Media pemadaman kebakaran untuk kelas ini berupa: Alat Pemadam Kebakaran (APAR) atau racun api tepung kimia kering. Matikan dulu sumber listrik agar kita aman dalam memadamkan kebakaran
Prinsip Pemadaman Kebakaran
Kebakaran adalah suatu nyala api,
baik kecil atau besar pada tempat yang tidak kita hendaki, merugikan dan pada
umumnya sukar dikendalikan. Api terjadi karena persenyawaan dari: Sumber panas,
seperti energi elektron (listrik statis atau dinamis), sinar matahari, reaksi
kimia dan perubahan kimia. Benda mudah terbakar, seperti bahan-bahan kimia,
bahan bakar, kayu, plastik dan sebagainya. Oksigen (tersedia di udara) Apabila
ketiganya bersenyawa maka akan terjadi api. Dalam pencegahan terjadinya
kebakaran kita harus bisa mengontrol Sumber panas dan Benda mudah terbakar,
misalnya Dilarang Merokok ketika Sedang Melakukan Pengisian Bahan Bakar,
Pemasangan Tanda-Tanda Peringatan, dan sebagainya. Apabila sudah terjadi kebakaran
maka langkah kita adalah menghilangkan adanya Oksigen dalam kebakaran tersebut.
Contoh mudahnya seperti ketika kita menghidupkan lilin, lalu coba kita tutup
dengan gelas maka api pada lilin tersebut akan mati karena oksigen yang berada
di luar gelas tidak dapat masuk dan oksigen yang berada dalam gelas berubah
menjadi Karbon Dioksida (CO2) yang mematikan api. Ketika kita memadamkan
kebakaran dengan mengunakan APAR, karung goni yang basah dan pasir yang terjadi
adalah kita mengisolasi adanya oksigen dalam api tersebut asal semua permukaan
api tertutupi oleh ketiga media pemadaman tersebut dan api akan mati seperti
lilin yang kita tutup memakai gelas tadi. Bila kita menggunakan air sebagai
media pemadaman maka terjadi reaksi pendinginan panas dan isolasi oksigen dari
kebakaran tersebut.
Peralatan Pencegahan Kebakaran
APAR / Fire Extinguishers / Racun
Api Peralatan ini merupakan peralatan reaksi cepat yang multi guna karena dapat
dipakai untuk jenis kebakaran A,B dan C. Peralatan ini mempunyai berbagai ukuran
beratnya, sehingga dapat ditempatkan sesuai dengan besar-kecilnya resiko
kebakaran yang mungkin timbul dari daerah tersebut, misalnya tempat penimbunan
bahan bakar terasa tidak rasional bila di situ kita tempatkan racun api dengan
ukuran 1,2 Kg dengan jumlah satu tabung. Bahan yang ada dalam tabung pemadam
api tersebut ada yang dari bahan kinia kering, foam / busa dan CO2, untuk Halon
tidak diperkenankan dipakai di Indonesia.
Hydran
Ada 3 jenis hydran, yaitu hydran
gedung, hydran halaman dan hydran kota, sesuai namanya hydran gedung
ditempatkan dalam gedung, untuk hydran halaman ditempatkan di halaman,
sedangkan hydran kota biasanya ditempatkan pada beberapa titik yang
memungkinkan Unit Pemadam Kebakaran suatu kota mengambil cadangan air. Detektor
Asap / Smoke Detector Peralatan yang memungkinkan secara otomatis akan
memberitahukan kepada setiap orang apabila ada asap pada suatu daerah maka alat
ini akan berbunyi, khusus untuk pemakaian dalam gedung.
Fire Alarm
Peralatan yang dipergunakan untuk
memberitahukan kepada setiap orang akan adanya bahaya kebakaran pada suatu
tempat
Sprinkler
Peralatan yang dipergunakan khusus
dalam gedung, yang akan memancarkan air secara otomatis apabila terjadi
pemanasan pada suatu suhu tertentu pada daerah di mana ada sprinkler tersebut
Pencegahan Kebakaran
Setelah kita mengetahui
pengklasifikasian, prinsip pemadaman dan perlengkapan pemadaman suatu kebakaran
maka kita harus bisa mengelola kesemuanya itu menjadi suatu sistem manajemen
/pengelolaan pencegahan bahaya kebakaran. Kita mengambil contoh dari
pengelolaan pencegahan kebakaran pada bangunan tinggi.
Identifikasi bahaya yang dapat mengakibatkan
kebakaran pada gedung itu. Bahan Mudah Terbakar, seperti karpet, kertas, karet,
dan lain-lain Sumber Panas, seperti Listrik, Listrik statis, nyala api rokok
dan lain-lain Penilaian Resiko Resiko tinggi karena merupakan bangunan tinggi
yang banyak orang Monitoring Inspeksi Listrik, Inspeksi Bangunan, Inspeksi
Peralatan Pemadam Kebakaran, Training, Fire Drill / Latihan Kebakaran dan
lain-lain Recovery / Pemulihan Emergency Response Plan / Rencana Tindakan
Tanggap Darurat, P3K, Prosedur-Prosedur, dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar